DEFINISI GERAK LURUS
BERATURAN
DAN
GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN
1.Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak
suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus dimana dalam setaip selang waktu
yang sama benda menempuh jarak yang sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan
dimiliki benda tetap ( v = tetap ) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a
= 0 )
Kecepatan tetap artinya baik besar maupun
arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu benda menempuh jarak yang sama untuk
selang waktu yang sama. Misalnya sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap
75 km/jsm atau 1,25km/menit, berarti setiap menit mobil itu menempuh jarak 1,25
km. Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada gerak lurus
beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat juga kita
definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu benda pada lintasan
lurus dengan kelajuan tetap.
V = s / t
|
dimana : v = kecepatan (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu tempuh (s)
Grafik Hubungan antara
Jarak dengan Waktu
Grafik Hubungan antara Kecepatan dengan Waktu
2.Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah
gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri
utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin
lama semakin cepat/lambat...sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Dalam artikel ini, kita tidak menggunakan istilah
perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja menamakannya
percepatan, hanya saja nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan
percepatan negatif.
Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa
jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah.
Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kini, perhatikanlah gambar di bawah
yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda yang
bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.
vo = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan
t = selang waktu (s)
Perhatikan bahwa selama selang waktu t ,
kecepatan benda berubah dari vo menjadi vt sehingga kecepatan rata-rata benda
dapat dituliskan:
Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata :
dan dapat disederhanakan menjadi :
S = jarak yang ditempuh
seperti halnya dalam GLB (gerak lurus
beraturan) besarnya jaraktempuh juga dapat dihitung dengan mencari luasnya
daerah dibawah grafik v - t
Bila dua persamaan GLBB di atas kita
gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan GLBB yang ketiga.....
2. Contoh-Contoh GLBB
a. Gerak Jatuh Bebas
Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa
kecepatan awal (vo = nol). Semakin ke bawah gerak benda semakin
cepat.Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni
sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g) (besar g = 9,8 m/s2 dan sering
dibulatkan menjadi 10 m/s2)
Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan
pengembangan dari ketiga rumus utama dalam GLBB seperti yang telah diterangkan
di atas dengan modifikasi : s (jarak) menjadi h (ketinggian) dan vo = 0 serta
percepatan (a) menjadi percepatan grafitasi (g).
coba kalian perhatikan rumus yang
kedua....dari ketinggian benda dari atas tanah (h) dapat digunakan untuk
mencari waktu yang diperlukan benda untuk mencapai permukaan tahah atau
mencapai ketinggian tertentu... namun ingat jarak dihitung dari titik asal
benda jatuh bukan diukur dari permukaan tanah
sebagai contoh : Balok jatuh dari ketinggian
120 m berapakah waktu saat benda berada 40 m dari permukaan tanah?
jawab : h = 120 - 40 = 80 m
t = 4 s
2. Gerak Vertikal ke Atas
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat
bergerak ke atas bola bergerak GLBB diperlambat (a = - g) dengan kecepatan awal
tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan
GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol.
Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan
:
vo = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi
t = waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
h = ketinggian (m)
3. Gerak Vertikal ke Bawah
Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke
bawah yang dimaksudkan adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke
bawah dengan kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya
saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaan-persamaannya sama dengan
persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda negatif pada
persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda positif.
0 komentar:
Posting Komentar